Piala Dunia 2010

Rabu, 23 Juni 2010 , Posted by apapunditulis at 12:36:00 PM

Sebagai penggemar berat pertandingan sepakbola dunia, aku merasa rugi kalau sampai melewatkan setiap pertandingan di Piala Dunia 2010 Afrika Selatan. Serunya kalau baca peta kekuatan terlebih dahulu, apalagi dengan analisis-analisis para pakar dan penggila sepakbola dunia. Yang lebih serunya lagi, Castrol dan Barclays aja ikut-ikutan menganalisis. Tapi, kayaknya analisis-analisis mereka kurang tepat untuk Piala Dunia 2010.

Tim-tim Afrika berguguran, harapan tinggal satu yang masih mungkin yaitu Ghana. Malam ini Ghana akan bertanding lawan tim favorit saya Germany. Kalau Jerman ini emang dari kecil udah jadi favorit saya, waktu kecil taunya Rummeniege. Kalau Ghana menang, maka Ghana melaju, sebaliknya kalau Jerman Menang, maka Jerman melaju. Tim Asia yang sudah memastikan melaju ke perdelapan final baru Korea Selatan, yang memang luar biasa semangatnya, lari dan berlari tanpa kenal lelah walaupun secara kemampuan masih jauh di bawah tim-tim elit dunia. Yang lebih mencengangkan adalah tim-tim Eropa yang terseok-seok; Perancis pulang duluan dengan didahului krisis internal, Inggris cuma imbang dua kali dan sempat krisis internal, Italia imbang dua kali dengan pertandingan terakhir kontroversial ala Italia yaitu diving di kotak penalti lawan, Spanyol yang lagi nomor satu dunia dikalahin sama Swiss.

Yang menarik, tim-tim dari Amerika Latin melaju dengan mudah. Brazil, Argentina dan Uruguay sudah memastikan diri; tinggal Chili dan Paraguay yang sepertinya juga akan melenggang mudah ke babak perdelapan final. Ini jauh sekali dengan analisis ala Castrol dan Barclays. Yes, no one can predict soccer matches.

Kali ini, pernak-pernik lain piala dunia, seperti Wives and Girls (WAGs) pesepakbola Inggris yang 4 tahun lalu di Jerman begitu disorot di PD 2010 ini tidak diberitakan sama sekali. Justru yang lebih seru dibicarakan sekarang adalah Vulvuzela, alat musik tiup khas Afrika yang suaranya mirip suara lebah berdengung. Penjualannya laku keras, begitu juga tutup kuping anti Vulvuzela sama lakunya. Dan lucunya, secara ekonomis, Cina mengambil keuntungan dari sini, barang buatan mereka dijual dengan harga 2 dollar, sedangkan asli Afrika harganya 5 dollar. What amazing Chinesse? Louis Vuitton baru aja counterfeitnya pasti langsung ada di Hong Kong sesudah 3 hari fashion show di Paris.

Piala Dunia ini merupakan sebuah hiburan bagi masyarakat dunia, yang walaupun menurut aku sih tidak seseru PD-PD sebelumnya. PD adalah tempat multi kultur berkompetisi tidak dengan senjata, tetapi dengan keahlian, kerja keras tim dan keyakinan diri. Liat aja Perancis, yang negara besar sepak bola pulang koper duluan karena diisi pemain-pemain bintang yang terlalu egois. Seperti sebuah oase, PD ini memberikan kesempatan bagi teman-teman sekantor untuk sekadar nonton bareng, yang berpasangan nonton bareng, teman-teman lama nonton. Setidaknya selama satu bulan ada topik yang akan selalu hangat selain membicarakan report, deadline proyek, dan tugas-tugas lainnya.

Satu hal lagi catatan, PD kali ini menunjukkan bahwa sepakbola indah seperti sudah pudar. Brazil tidak lagi Samba, Argentina tidak lagi Tango, dan Belanda tidak lagi Total Football. Hampir semua bermain gaya Jerman; lugas, taktis, skematis, rapih dan disiplin.

Pokoknya dukunganku penuh untuk Jerman, No One deh.. semoga berhasil jadi juara tahun ini...